Berita Unik Sensasional

Share on :

Berita Unik Sensasional


YouTube Tutup Video Kontroversial Nabi Muhammad

Posted: 13 Sep 2012 02:40 AM PDT

Protes umat muslim Libya terhadap film yang menghina Nabi Muhammad telah memakan korban jiwa. Duta Besar Amerika Serikat untuk Libya, Christopher Stevens, dan tiga stafnya tewas akibat serangan roket di Kota Benghazi.

Menyusul insiden itu, YouTube pada Rabu kemarin mengumumkan pihaknya telah membatasi akses ke video kontroversial yang diduga memicu insiden kekerasan di Libya, juga protes di Mesir. 

Film trailer berdurasi 14 menit, berkualitas gambar rendah, yang mengejek keyakinan muslim itu, tidak akan bisa diakses via YouTube di Libya dan Mesir, demikian pernyataan situs media sharing itu kepada CNN.

"Kami bekerja keras untuk menciptakan lingkungan yang bisa dinikmati semua orang, sekaligus memungkinkan masyarakat untuk mengekspresikan pendapat yang berbeda," demikian pernyataan YouTube. "Ini bisa menjadi tantangan berat, sebab, apa yang dianggap oke di suatu negara, bisa ofensif di negara lain."

YouTube menambahkan, video tersebut, yang secara luas menyebar di dunia maya, dianggap masih sesuai dengan pedoman, dan akan tetap ada di situs YouTube. "Namun, melihat situasi yang sangat sulit di Libya dan Mesir, kami membatasi sementara akses di dua negara tersebut," kata dia.

YouTube menyesalkan korban nyawa yang jatuh dan menimpa orang-orang yang sejatinya tak ada kaitannya dengan film tersebut. "Hati kami menyertai keluarga yang kehilangan orang-orang terkasih yang terbunuh dalam serangan di Libya."

Sebelum akhirnya YouTube bertindak, Afganistan telah menutup akses ke YouTube sebagai respon atas video penghinaan terhadap nabi itu.

"Kami telah diperintahkan untuk menutup YouTube bagi penduduk Afghan sampai video itu dihapus," kata Amal Marjan, dari Kementerian Informasi dan Teknologi kepada Reuters. Kontroversi
Kejadian terbaru ini  kembali memunculkan pertanyaan yang selalu muncul di era saat ini, di mana internet memainkan peran besar sebagai media komunikasi. Apakah situs yang menampilkan konten dari luar (user-generated content) bisa menghilangkan material yang bisa memicu kemarahan?

Debat ini sudah beberapa kali terjadi. Salah satunya, sekelompok orang murka dan protes saat Facebook memutuskan untuk tidak menarik laman dukungan pada pelaku penembakan brutal di bioskop Colorado. Kritikan yang sama diarahkan pada YouTube  karena tidak menarik video yang menunjukkan kebrutalan polisi dan kekerasan lain.

Dalam pedomannya, YouTube secara tegas melarang pornografi, kekerasan, dan meminta orang-orang yang mengunggah video menghormati hak cipta.

Menjadi subyak dari kontroversi, YouTube menegaskan, "kami mendukung kebebasan bicara, dan menjaga hak seseorang untuk mengekspresikan pandangannya, meski itu tak populer. Namun, kami tak mengizinkan ungkapan kebencian (pidato yang menyerang atau merendahkan sebuah kelompok berdasarkan ras, etnis, agama, disabilitas, jenis kelamin, usia, status veteran, dan orientasi seksual atau identitas gender)."

Sementara, Jillian York, direktur Electronic Frontier Foundation yang mengkampanyekan kebebasan berekspresi mengusulkan, YouTube tak perlu menghapus sebuah video kontroversi untuk semua negara, namun sebaiknya mempertimbangkan memblokirnya di negara yang spesifik, di mana video tersebut memicu atau berpotensi memicu kekerasan. 

Pemain Film Penghina Islam Mengaku Diperdaya

Posted: 13 Sep 2012 02:33 AM PDT

Kru dan para pemain dalam film "Innocence of Muslim" yang berisi penghinaan terhadap Islam dan Nabi Muhammad mengaku diperdaya oleh produser film tersebut, Sam Bacile. Mereka telah dibohongi oleh Bacile yang tiba-tiba mengubah judul dan naskah di tengah-tengah proses syuting.

Kepada CNN, Rabu 13 September 2012, sebanyak 80 kru dan pemain yang terlibat dalam film tersebut mengaku terkejut akan dampak yang mereka timbulkan. Tercatat, tiga orang tewas, salah satunya adalah Duta Besar Amerika untuk Libya Chris Stevens yang diroket orang tidak dikenal.

"Seluruh kru dan pemain sangat sedih dan merasa dimanfaatkan oleh produser. Kami 100 persen tidak berada di balik film ini dan telah diperdaya. Kami kaget dengan penulisan ulang naskah dan kebohongan yang mereka katakan kepada kami. Kami sedih atas tragedi yang disebabkannya," tulis pernyataan bersama para kru.

Salah seorang pemain yang menolak disebutkan namanya mengatakan bahwa mereka pertama kali di-casting pada Juli 2011. Produser kala itu mengaku akan menggarap film berjudul "Desert Warrior", sebuah film sejarah Arab di gurun.

Dia mengatakan, pada naskah awal tidak ada karakter Nabi Muhammad. Naskahnya diubah oleh produser, menuai protes dari para pemain. Kepada para kru, Bacile yang kini bersembunyi mengatakan bahwa perubahan naskah dibuat agar para Muslim berhenti membunuh.
Karakter Nabi Muhammad pada naskah awal tertulis bernama George. Pemain juga menyebutkan nama "George" bukan "Muhammad" saat syuting. Namun usai syuting, mereka diminta mengambil suara, mengucapkan kata "Muhammad" yang ternyata digunakan dalam film.

Staf produksi yang mengaku memiliki naskah asli juga menegaskan bahwa film tersebut awalnya tidak ada hubungannya dengan Muhammad dan Islam.

"Saya tidak akan pernah terlibat dalam film yang mengakibatkan seseorang terluka. Saya mual saat menyadari bahwa saya terlibat dalam film yang menyebabkan seseorang tewas," kata seorang aktris.

Trailer film tersebut diunggah di laman Youtube dan langsung menuai kecaman. di Mesir dan Libya ribuan massa menyerang Kedutaan Besar Amerika Serikat. Duta Besar AS untuk Libya tewas diroket bersama dengan dua orang stafnya. AS langsung menurunkan marinir ke Benghazi untuk membantu mengamankan situasi dan mencari pelaku pembunuhan tersebut. (eh)

Film yang Menghina Nabi Muhammad, Terkutuk Pembuatnya !

Posted: 13 Sep 2012 02:29 AM PDT



LENSAINDONESIA.COM: Umat Islam kembali digegerkan dengan kasus penghinaan kepada Rasulullah saw. Sebuah film yang dibuat di Inggris berjudul "Innocence of Muslims" mengegerkan dunia Islam karena Nabi Muhammad digambarkan dengan prilaku yang sangat buruk dan diperankan oleh seorang aktor Amerika Serikat.

Tak pelak, umat muslim di Libya dan Mesir bergolak menanggapi peredaran film kontroversial tersebut. Apalagi, film juga sengaja diedarkan dengan terjemahan bahasa Arab.

Dilansir Wall Street Journal, film itu diproduksi oleh pengusaha real state kenamaan Amerika Serikat keturunan Israel, Sam Bacile (52) asal California.

Dalam pernyataannya, Bacile, menyebut Islam tidak ubahnya seperti penyakit kanker.
Film itu dibuat dengan biaya US$ 5 juta atau sekitar Rp 47,8 miliar, yang merupakan hasil donasi dari 100 warga Yahudi di Amerika Serikat.

Dalam film itu Nabi Muhammad diperankan oleh seorang aktor Amerika dan digambarkan dengan prilaku yang sangat jauh dari sejarah kehidupan Rasulullah saw.

Di Timur Tengah, film yang kali pertama memvisualkan sosok Nabi Muhammad itu kini memantik unjuk rasa besar-besaran di Libya dan Mesir.

Bahkan, seorang warga Amerika Serikat tewas saat pengunjuk rasa menerobos ke gedung Konsulat AS di Kota Benghazi, Libya, Selasa (12/09) waktu setempat.

Film itu sengaja dimunculkan bersamaan dengan peringatan peristiwa 11 September.
Dilansir CNN, di Kairo, Mesir, sejumlah pengunjuk rasa melompati pagar kedutaan dan menurunkan bendera AS.

Di Libya, saksi mata menyatakan kelompok Islam garis keras Ansar al-Sharia merangsek ke gedung konsulat di Benghazi.

Otoritas di AS telah mengkonfirmasi kematian seorang warganya, namun identitasnya belum dipublikasikan. @ws/cnn/LI12
Lihat videonya di sini >>

Editor: Rizal Hasan
These icons link to social bookmarking sites where readers can share and discover new web pages.
  • Digg
  • Sphinn
  • del.icio.us
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • Spurl
  • StumbleUpon
  • Technorati

Leave a comment