Berita Unik Sensasional

Share on :

Berita Unik Sensasional


Mensos Malu Tawuran Pelajar Masih Terjadi

Posted: 26 Sep 2012 04:04 PM PDT

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri mengaku malu tawuran antarpelajar masih terjadi bahkan sampai hilangnya korban jiwa pada Senin (24/9) lalu, hal itu bisa menjadi salah satu masalah sosial.

"Secara pribadi terus terang saya malu, kita ini bangsa yang besar dan memiliki tokoh-tokoh yang punya semangat juang tinggi melawan penjajah. Tapi pelajar-pelajar kita yang baru tumbuh kembang malah membantai kawan sendiri, apa yang dibanggakan," kata Mensos di Jakarta, Rabu (26/9).

Tawuran antara pelajar SMAN 6 dan SMAN 70 Bulungan, Jakarta Selatan terjadi Senin (24/9), setelah jam pulang sekolah. Alawy Yusianto Putra (15), siswa kelas X SMAN 6, menjadi korban yang tewas akibat aksi tawuran tersebut.

Mensos menyayangkan masih terjadinya tawuran antarpelajar, sebab menurut politisi Partai Keadilan Sejahtera itu dengan logika sederhana semakin orang berpendidikan, orang tidak akan melakukan tawuran. Bahkan di negara lain tawuran antar pelajar tidak terjadi lagi.

Mensos mengatakan, tawuran pelajar antara dua sekolah menengah atas yang berada di ibukota itu sudah sering terjadi dimana semua bisa melihat baik itu pejabat, para ahli dan semua pihak yang seharusnya malu melihat tawuran terus terjadi.

"Karena kejadiannya sangat dekat dengan pusat pemerintahan, jadi tidak ada alasan untuk tidak menyelesaikannya. Cari akar masalahnya sebab tidak cukup hanya dengan mengucapkan belasungkawa," tambah Mensos.

Tawuran Pelajar Telan Korban di Manggarai

Posted: 26 Sep 2012 03:59 PM PDT

REPUBLIKA.CO.ID, MANGGARAI--Tawuran antarpelajar berujung maut kembali terjadi di ibukota. Kali ini menimpa Deni Januar, (17 tahun), siswa kelas 3 SMA Yayasan Karya 66 (Yakhe). Korban teregang nyawa seusai dianiaya seorang siswa dari SMK Kartika Zeni, Jakarta Timur.

Keterangan saksi, tawuran antarpelajar itu terjadi di Jalan Payakumbuh, Minangkabau, Jakarta Selatan, sekitar pukul 13.00 WIB. "Banyak siswa SMA berlari-larian," kata seorang petugas parkir di sekitar jalan, Amiruddin (45).

Menurut dia, para siswa yang berlari itu terlihat seusai turun dari bus Metromini 62 jurusan Manggarai-Pasar Minggu. Tiba-tiba, lanjut Amiruddin, salah satu siswa terjatuh karena dikejar sejumlah pelajar yang mengenakan seragam berwarna coklat-coklat.

"Saya kira ditolong," sambung Amiruddin. Siswa yang mengejar malah menyabetkan celurit yang digenggam ke arah siswa yang terjatuh. Benda tajam itu pun dihujam sebanyak dua kali, ke arah perut dan pinggang korban.

Seketika, pelaku langsung lari dan beberapa warga yang melihat langsung menolong korban. Korban sempat dilarikan ke RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat. Namun nahas, korban tidak bisa diselamatkan akibat menderita luka robek serius di bagian perut dan pinggang.

Keterangan dari kerabat korban, Deni tinggal di Jalan Manggis I Rt.04 Rw.05, Manggarai Selatan, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan. Menurut dia, sekolahnya terlibat aksi tawuran dengan SMK Kartika Zeni, Jakarta Timur.

Kanit Reskrim Polsek Setiabudi Komisaris Rif Tajudin, menjelaskan, saat ini jasad Deni sedang diperiksa di RS Cipto Mangunkusumo untuk diautopsi.
These icons link to social bookmarking sites where readers can share and discover new web pages.
  • Digg
  • Sphinn
  • del.icio.us
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • Spurl
  • StumbleUpon
  • Technorati

Leave a comment