Berita Unik Sensasional

Share on :

Berita Unik Sensasional


Manusia dengan Follower terbanyak di Dunia dan Indonesia

Posted: 25 May 2013 08:15 PM PDT


@twitter telah menjelma menjadi jejaring sosial yang diminati oleh banyak orang selain facebook. Bahkan, keduanya menjadi semacam penanda modernnya seseorang. Dibawah ini adalah beberapa manusia yang memiliki follower terbanyak didunia dan Indonesia:

Manusia dengan Follower twitter terbanyak sedunia:

1. Justin Bieber (39.010.809)
2. Lady Gaga (37.180.705)
3. Katty Perry (36.402.965)
4. Barack Obama (31.369.171)
5. Rihanna (29.560.449)

Manusia dengan Follower twitter terbanyak Indonesia:

1. Agnes Monica (6.317.509)
2. Sherina Munaf (5.021.350)
3. Vidi Alfiano (4.053.280)
4. Luna Maya (3.862.155)
5. Raditya Dika (3.817.799)

Data diatas diperoleh dari berbagai sumber dan sewaktu-waktu akan berubah!

Profil, Data dan Prestasi Hidup Fatin Shidqia Lubis

Posted: 25 May 2013 06:07 AM PDT

Sumber gambar: ciricara.com
Proses pencarian bakat X Factor baru saja usai. Pemenang dari ajang ini adalah Fatin Sidqia Lubis yang baru berusia 16 tahun dengan memperoleh voting 51% berbanding dengan 49% hasil Novita.
Lalu, siapa sebenarnya Fatin Sihidqi Lubis? Ini dia profil dan datanya:
Profil:
Nama Lengkap : Fatin Shidqia Lubis
Orang Tua: K. H. A. Cholil Ridhwan (Ketua MUI pusat bidang seni dan budaya)
Tahun lahir : 1997 (Umur : 16 Tahun)
Status : Pelajar (Jurusan IPS di SMAN 97 Ciganjur, Jaksel)
Hobi : Musik
Aktifitas : Ngeband, sekolah
Twitter : @fshidqia
Fanspage FB : Fatin Shidqia Lubis

Data Hidup:
1. Sempat bergabung dengan Band Could Reach Family beraliran Soul Jazz Acoustic
2. Suka humur dan mudah tertawa
3. 11218 adalah nomor pesertanya ketika audisi XFactor Indonesia
4. Baru permenen memakai jilbab ketika SMA
5. Warna kesukaannya adalah warna-warna cerah dan warna-warna lembut
6. Saat audisi masih memakai seragam sekolahnya
7. Suaranya mirip penyanyi asal AS era 190-an bernama Cindy Lauper, kata Ahmad Dhani.
8. Mengaku seorang penyanyi kamar mandi kepada  tim juri
9. Pernah menjaadi rebutan Ahmad Dhani dan Rossa saat lulus Audisi untuk dibimbingnya
10. Video Fatin saat bernyanyi Grenade masuk situs resmi sang empunya lagu, Bruno Mars
11. Fatin menangis saat tidak hafal lagu milik Agnes Monica.
12. Saat bernyanyi Pumped Up Kicks, menulis lirik lagu ditangan kirinya
13. Bergabung dalam sebuah band sekolah
Prestasi:
1. Dan I Karate
2. Juara III pidato bahasa Inggris
3. Juara I X Factor Indonesia

Diolah dari berbagai sumber

HIV? AIDS? Apa bedanya?

Posted: 25 May 2013 02:57 AM PDT


Hingga detik ini HIV/AIDS masih menjadi salah satu tantangan utama negara-negara di dunia, terutama bagi negara dengan pendapatan perkapita menengah ke bawah. Para ahli kesehatan dan peneliti dari seluruh dunia masih terus melakukan penelitian mengenai virus penyerang daya tahan tubuh ini, sekaligus bekerja sama dengan pemerintah dan seluruh masyarakat untuk mencegah penyebarannya. Selain itu juga telah dan terus dilakukan berbagai usaha untuk meningkatkan kualitas hidup para ODHA (Orang dengan HIV/AIDS) serta edukasi bagi masyarakat di sekitar ODHA mengenai informasi yang benar tentang bagaimana penyebaran virus ini dan bagaimana cara hidup bersama ODHA, sehingga tidak timbul paradigma yang salah mengenai HIV/AIDS di dalam masyarakat.




Menurut data dari WHO, saat ini terdapat kurang lebih 34 juta penduduk bumi yang terinfeksi HIV. Sedangkan data dari Kementrian Kesehatan (tahun 2012), tercatat sebanyak 21.511 orang Indonesia terinfeksi virus HIV. Salah satu hal penting yang harus terus digalakkan untuk menekan angka ini adalah dengan memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai apa itu HIV/AIDS, karena dengan hal ini tentu kewaspadaan masyarakat akan bertambah. Berikut adalah beberapa hal dasar yang perlu anda ketahui tentang HIV/AIDS.

Apa itu HIV/AIDS ?

HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. Virus ini akan menyerang sistem imun/daya tahan tubuh alami manusia, sehingga manusia yang terinfeksi oleh virus ini akan jatuh dalam keadaan immunodeficient, atau dengan kata lain manusia tersebut akan menjadi jauh lebih rentan terkena infeksi (baik oleh bakteri, virus, atau jamur) dan juga terhadap beberapa tipe kanker. Bahkan infeksi ringan pada manusia sehat dapat menjadi sangat berbahaya dan beresiko kematian bagi mereka yang terinfeksi HIV. Status imunitas pasien biasa diukur melalui hitung jumlah sel CD4.




Sedangkan AIDS adalah singkatan dari Acquired Immunodeficiency Syndrome. Jadi AIDS adalah sindroma (sekumpulan gejala dan tanda) yang diakibatkan akibat infeksi HIV. AIDS merupakan tahap paling parah dalam perjalanan penyakit akibat infeksi HIV, sehingga tidak semua orang yang terinfeksi HIV sudah sampai pada tahapan AIDS. Lama perjalanan penyakit dari awal infeksi HIV hingga tahap AIDS adalah berkisar antara dua hingga 15 tahun, bergantung pada kondisi kesehatan individu tersebut. AIDS ditunjukkan dengan munculnya berbagai infeksi, perkembangan beberapa jenis kanker, dan kondisi kelainan klinis berat yang lain.

Tanda dan Gejala

Gejala infeksi HIV berbeda-beda tergantung dari tingkat keparahannya. Beberapa minggu pertama pasien dapat tidak merasakan gejala apapun hingga merasakan gejala seperti sakit flu biasa (demam, sakit kepala, sakit tenggorokan, suara serak, kemerahan di kulit). Banyak orang yang tidak waspada terhadap keadaan awal ini, padahal beberapa bulan pertama adalah saat-saat paling infeksius atau paling mudah menularkan virus ke orang lain. Oleh karena itu diperlukan pemeriksaan rutin pada orang-orang 'beresiko tinggi' untuk mencegah penyebaran lebih lanjut dan mencegah perburukan kondisi kesehatan orang yang telah terinfeksi.






Seiring dengan perjalanan waktu dan replikasi virus yang terus berjalan, kondisi kesehatan akan terus menurun. Pembesaran kelenjar limfe (teraba benjolan kecil di leher, ketiak, atau lipat dalam paha), berat badan yang terus turun padahal tidak mengalami gangguan makan, kemudian demam, diare, dan batuk yang kronis (berlangsung terus-menerus lebih dari dua minggu) adalah beberapa keadaan yang harus diwaspadai. Keadaan ini akan terus memburuk hingga dapat menyebabkan beberapa keadaan seperti berkembangnya penyakit Tuberculosis (TB), Meningitis streptococcal, dan beberapa kanker seperti Limfoma dan Sarkoma Kaposi apabila tidak segera diberika terapi.

Penularan

Virus ini hanya dapat ditularkan melalui pertukaran cairan tubuh yang berasal dari orang yang terinfeksi HIV, yaitu darah, air susu ibu, air mani, dan cairan vagina. Virus ini tidak ditularkan melalui kegiatan sehari-hari seperti bersalaman, berpelukan, berbagi makanan, minuman, gigitan nyamuk, atau memakai barang dan toilet secara bergantian. Untuk berciuman, berhati-hatilah, ini termasuk salah satu tindakan beresiko karena anda tidak tahu bahwa kemungkinan terdapat luka yang berukuran sangat kecil di dalam rongga mulut yang dapat menjadi jalan masuk virus. Saat ini tenaga kesehatan juga akan selalu menggunakan alat bantu berupa sungkup apabila akan memberikan nafas buatan pada semua pasien henti nafas, hal ini bertujuan sebagai tindakan pencegahan secara umum dari resiko penyebaran infeksi HIV yang tidak kita ketahui.




Mereka yang Beresiko

Sangat diperlukan kewaspadaan terutama bagi orang-orang yang 'beresiko tinggi', mengingat bahwa minggu-minggu pertama anda mungkin tidak merasakan keluhan apapun. Anda juga dituntut untuk memiliki kesadaran pribadi untuk memeriksakan diri secara rutin agar tidak merugikan orang tak bersalah di sekitar anda. Beberapa perilaku beresiko tersebut diantaranya adalah:

  • Memiliki pasangan seksual lebih dari satu, terutama bila tidak menggunakan pelindung (kondom).
  • Memiliki penyakit menular seksual (misalnya infeksi Syphilis, Herpes, Chlamydia, Gonorrhea, dan Bacterial vaginosis).
  • Menggunakan obat-obatan terlarang, serta mereka yang harus menggunakan terapi obat-obatan suntik.
  • Menggunakan jarum suntik, alat suntik, jarum tato, alat tidik, dan alat-alat lain yang dapat membuat akses langsung menembus kulit dan atau ke pembuluh darah secara bergantian. Berhati-hatilah walaupun peralatan yang seharusnya disposable (sekali pakai buang) tersebut tetap digunakan setelah dibersihkan atau disterilisasi. Karena bila yang melakukan sterilisasi tidak berpengalaman dan tidak memiliki pengetahuan yang baik mengenai daya tahan hidup virus ini, akan beresiko alat hanya tampak bersih dan baru, tetapi virus masih hidup dan dapat menular kepada pemakai berikutnya.
  • Selain alat, cairan yang dimasukkan langsung ke dalam tubuh serta prosedur yang 'melukai' kulit juga harus diwaspadai. Misalnya membuat tato, tindik, penggunaan yang disuntikkan, dan transfusi darah juga sangat beresiko menularkan virus apabila tidak mengikuti prosedur klinis dan tindakan pencegahan yang baik.
  • Bagi tenaga kesehatan, tidak sengaja tertusuk atau tergores jarum bekas pasien atau terkena cairan tubuh pasien juga beresiko menularkan virus. Mereka sudah memiliki prosedur yang harus mereka patuhi apabila hal-hal seperti ini terjadi. Maka anda jangan merasa tersinggung apabila mereka selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah memeriksa atau melakukan tindakan, selalu menggunakan sarung tangan, masker, dan bahkan baju pelindung, hal tersebut dilakukan dengan tujuan mencegah penyebaran infeksi, bukan karena tidak mau kotor atau merasa jijik.

Diagnosis


Tes HIV perlu dilakukan untuk memeriksa antibodi terhadap HIV di dalam darah. Antibodi adalah zat perlawanan yang diproduksi oleh tubuh apabila ada 'benda asing' yang masuk. Untuk infeksi HIV biasanya terdapat window periode, atau periode jendela, di mana antibodi yang diproduksi tubuh baru bisa terdeteksi melalui tes setelah tiga hingga enam bulan. Maka apabila seseorang telah mengalami kejadian beresiko seperti di atas, harus dilakukan pemeriksaan ulang enam bulan setelah pemeriksaan awal.

Konseling dan Tes HIV/AIDS

Saat ini telah terdapat pusat-pusat konseling dan tes HIV/AIDS (klinik VCT, Voluntary Counseling and Testing) di rumah sakit di Indonesia. Tes ini dilakukan atas kesadaran diri anda sendiri, tidak perlu malu atau merasa enggan karena selalu disediakan tempat yang nyaman, aman, 'tersembunyi', dan kerahasiaan anda akan selalu terjaga.

WHO telah mengharuskan pelayanan yang mencakup 5C untuk pusat konseling dan tes HIV/AIDS, yaitu Informed Consent (surat persetujuan pemeriksaan dan tindakan oleh pasien), Confidentiality (kerahasiaan yang dijamin), Counselling(konseling), Correct test result(hasil tes yang akurat), serta Care, treatment, and other services (perawatan dan pelayanan secara menyeluruh sesuai kebutuhan pasien).




Tindakan Pencegahan

Semua ini dibutuhkan kesadaran diri serta pengendalian diri yang baik. Beberapa tindakan pencegahan penyebaran infeksi diantaranya adalah:
  • Menggunakan kondom, data menunjukkan bahwa penggunaan kondom yang baik dapat menurunkan penularan infeksi HIV dan penyakit menular seksual lain hingga 85% bahkan lebih.
  • Konseling dan Tes HIV/AIDS dan penyakit menular seksual lain.
  • Khitan atau sunat pada laki-laki, data menunjukkan bahwa khitan atau sunat dapat menurunkan resiko penularan infeksi pada pria hingga 60%.
  • Obat anti retroviral (terdiri atas ART as prevention, Pre-exposure prophylaxis for HIV-negative partner, dan Post-exposure prophylaxis for HIV). Berbagai jenis terapi ini diperuntukkan bagi orang yang telah terinfeksi HIV, pasangan dari orang terinfeksi HIV, mereka yang tergolong beresiko tinggi, dan bagi yang tidak sengaja terkena jarum atau cairan tubuh seperti yang telah diceritakan di atas.Obat anti retroviral tidak dapat menyembuhkan infeksi HIV, obat ini berfungsi untuk menekan replikasi virus, ketika replikasi virus ditekan maka tubuh dapat kembali meningkatkan sistem imunnya yang berfungsi untuk memberikan perlawanan balik pada virus. Sehingga dengan obat ini para pasien yang terinfeksi HIV dapat hidup 'sehat' seperti orang lain. Untuk pasien HIV positif biasanya diberikan hingga tiga macam atau lebih obat anti retroviral.
  • Selalu menggunakan jarum sekali pakai
  • Sterilisasi alat kesehatan hanya dilakukan oleh tenaga kesehatan dengan prosedur yang baik
  • Pencegahan Penularan dari Ibu ke Bayi, penularan vertikal infeksi HIV dari ibu yang positif kepada bayi dapat terjadi saat kehamilan, selama dan setelah proses persalinan, dan ketika menyusui. Sebagai jalan keluarnya, WHO merekomendasikan sebuah program yaitu PMTCT (Prevention of Mother to Child Transmission of HIV).


Hal yang paling dibutuhkan dan menjadi dasar keberhasilan program pencegahan penyebaran HIV ini tentu adalah kesadaran diri anda sendiri. Kesadaran untuk sebisa mungkin menghindari faktor resiko, kesadaran huntuk melakukan screening dan pemeriksaan rutin, serta kesadaran untuk melakukan tindakan profilaksis atau pencegahan segera setelah anda merasa terpapar hal-hal yang beresiko. Untuk informasi lebih lanjut datanglah ke pusat konseling HIV/AIDS yang ada di rumah sakit di sekitar rumah anda. Sekian, semoga bermanfaat.

Menikmati Musik dengan Sehat

Posted: 25 May 2013 02:59 AM PDT


Penelitian tentang pengaruh musik pada otak masih terus dilakukan oleh para ahli. Data yang diperoleh dari penelitian tersebut ternyata menunjukkan musik dapat memberikan pengaruh positif pada otak dan tubuh manusia. Mulai dari meningkatkan daya ingat dan kemampuan belajar hingga mengurangi kecemasan, stress, serta meningkatkan sistem imun/daya tahan tubuh. 




Saat ini mendengarkan musik sudah menjadi bagian hidup yang sudah sulit ditinggalkan oleh kebanyakan orang. Ketika sedang berada di rumah atau di dalam mobil mungkin anda dapat mendengarkan musik melalui speaker, tetapi ketika sedang berada di lingkungan luar bersama banyak orang tentu anda akan lebih memilih untuk mendengarkan musik melalui earphone atau headphone. Ketika anda mendengarkan musik melalui alat-alat tersebut, gelombang suara yang dihasilkan akan langsung masuk melalui liang telinga menuju gendang telinga. Namun, tahukah anda bahwa semakin keras volume suara yang anda dengar setiap hari dapat meningkatkan resiko gangguan pendengaran? Terlebih lagi saat ini sudah tersedia banyak peralatan canggih untuk menyimpan file musik anda, yang kemudian dapat memainkannya secara otomatis selama berjam-jam bahkan hampir sehari penuh tanpa khawatir kehabisan daya/baterai. Hal ini akan semakin meningkatkan paparan suara keras pada organ pendengaran anda.




Gelombang suara yang masuk akan menggetarkan gendang telinga, kemudian getaran gendang telinga tersebut akan dihantarkan menuju organ telinga dalam yang bernama sel rambut. Sel rambut inilah yang akan mengubahnya menjadi impuls listrik yang akan dihantarkan oleh syaraf pendengaran menuju otak. Sel rambut tentu juga memiliki 'usia' dan batasan kemampuan, semakin keras volume yang anda dengarkan, atau volume sedang tetapi dengan jangka waktu yang berkepanjangan, akan semakin cepat sel rambut ini 'menua' dan mengalami penurunan fungsi. Hal inilah yang akan memicu terjadinya gangguan pendengaran.

Kemudian, apakah ada bedanya antara menggunakan headphone yang hanya berada di luar telinga, atau earphonekonfensional yang hanya dapat masuk hingga sebatas lubang telinga luar, atau earbud yang dapat dimasukkan hingga bagian luar liang telinga? Ternyata semuanya beresiko menyebabkan gangguan pendengaran. Anda harus menjadi pembeli yang jeli dan cerdas ketika membeli earphone/headphone, baca label jenis earphone/headphone apa yang anda beli, dan berapa kekuatan desibelnya. Earbud diketahui dapat menghantarkan suara 5,5 desibel lebih keras daripada over-the-ear headphone. Jenis sound-isolating headphone juga diketahui menghantarkan suara yang lebih keras daripada over-the-ear headphone. Sebenarnya sound-isolating headphone dapat membantu anda ketika anda berada di tempat ramai, headphone jenis ini membantu anda agar kebisingan dari luar tidak mengganggu suara musik yang ingin anda dengar, sehingga anda tidak perlu mengeraskan volume musik untuk mengalahkan kebisingan sekitar. Namun sayangnya hal ini juga menyebabkan suara yang dihasilkan langsung dihantarkan masuk ke telinga anda, sehingga otomatis jumlah desibel yang anda terima juga lebih besar. Ingatlah bahwa semakin keras volume dan atau semakin lama anda mendengarkan musik, resiko gangguan pendengaran pun akan semakin besar. Sama halnya pada orang-orang yang setiap hari bekerja pada lingkungan kerja yang bising atau dengan suara mesin yang keras. Mereka harus memakai pelindung telinga untuk meredam suara dari luar dengan tujuan untuk menurunkan resiko gangguan pendengaran.




Salah satu hasil penelitian menunjukkan hasil bahwa orang yang setiap hari terpapar suara sebesar 85 desibel selama minimal delapan jam setiap hari akan memiliki resiko akan mengalami gangguan pendengaran yang lebih tinggi. Suara sebesar 85 desibel kurang lebih setara dengan suara yang akan masih nyaman anda dengar (walau sudah cukup keras) melalui music playeranda. Ketika anda berada di lingkungan yang ramai, anda akan menaikkan volume lebih dari 85 desibel agar musik anda tetap dapat terdengar. Padahal ketika suara sudah mencapai sekitar 100 hingga 105 desibel, suara tersebut tidak boleh didengarkan selama lebih dari 15 menit, atau akan sangat beresiko mengganggu fungsi pendengaran anda.

Lalu bagaimana jalan keluarnya? Para ahli memberikan saran cara yang aman untuk mendengarkan musik, diantaranya adalah:

  • Anda cukup mendengarkan musik dengan menyetel volume mulai dari 10% hingga 50% dari volume maksimal. Rentang volume ini cukup aman untuk anda dengarkan dalam waktu lama, dan tidak tergantung jenis dan bentuk earphonedan headphone yang anda gunakan.
  • Apabila anda menyetel volume hingga 70% dari volume maksimal, waktu maksimal anda adalah empat jam ketika anda menggunakan earbud. Sedangkan untuk over-the-ear headphone anda dapat mendengarkan cukup lama, yakni hingga 20 jam. Tetapi untuk sound-isolating headphone maksimal hanya tiga jam.
  • Apabila anda terpaksa menyetel volume hingga 80% dari volume maksimal, dan anda menggunakan model earbud, maka waktu maksimal anda adalah satu jam. Apabila anda menggunakan over-the-earheadphone maka waktu maksimal anda adalah empat jam. Sedangkan untuk sound-isolating headphone maksimal hanya 50 menit.

Salah satu efek mendengarkan musik yang diketahui para peneliti terhadap otak adalah efek 'ketergantungan'. Banyak orang yang ketika tidak mendengarkan musik menjadi merasa sedih, atau bahkan kehilangan semangat dan mood menjadi buruk. Maka dengarkan musik secukupnya saja, dapatkan manfaat positifnya, dan hindari dampak negatifnya. Sayangnya, banyak yang masih kurang sadar akan resiko gangguan pendengaran tersebut. Sekarang coba anda bayangkan saat ini juga anda tiba-tiba kehilangan pendengaran, apa yang akan anda lakukan? Bagaimana perasaan anda? Hal itulah yang mungkin akan anda alami apabila tidak mulai mengendalikan diri untuk tidak mendengarkan musik terlalu keras dan terlalu lama.


Gangguan pendengaran yang mengancam anda akan timbul perlahan-lahan dan tidak anda sadari, mulai dari kesulitan untuk mengikuti percakapan sehari-hari karena suara lawan bicara anda mulai sulit untuk anda dengar, kemudian mulai merasakan keluhan telinga berdenging, hingga gangguan tidur dan terbangun di tengah malam akibat suara berdenging yang tiba-tiba muncul saat anda tidur. Gangguan pendengaran seperti ini akan secara alami mulai anda alami seiring dengan pertambahan usia, dan akan semakin dipercepat dengan paparan suara keras yang anda dengar setiap hari.




Sebuah artikel yang dimuat di dalam jurnal Pediatri memaparkan data bahwa sekitar 12,5% anak usia enam hingga 19 tahun (atau sekitar 5,2 juta orang anak) telah mengalami gangguan pendengaran akibat suara keras, atau biasa disebut dengan noise-induced hearing loss. Musik adalah salah satu bentuk keindahan yang dapat kita nikmati di dunia ini, musik juga memiliki banyak manfaat. Namun sekali lagi, kendalikan diri anda dan beri pengertian dan pemahaman yang baik untuk anak anda untuk mendengarkan musik secukupnya saja, tidak terlalu keras dan tidak terlalu lama, sehingga kita tetap dapat menikmati indahnya musik tanpa merugikan diri kita sendiri. Sekian, semoga bermanfaat.

Bersahabat dengan Sinar Matahari

Posted: 25 May 2013 02:57 AM PDT


Paparan sinar matahari adalah salah satu hal yang dapat meningkatkan resiko terjadinya kanker kulit (salah satunya adalah Melanoma Maligna, yang angka kematiannya mencapai 3x dibanding kanker kulit yang lain). Komponen yang berbahaya dari sinar matahari adalah sinar UVA dan UVB (diklasifikasikan berdasarkan panjang gelombangnya).



Sinar UVA akan selalu ada walaupun sedang mendung atau hujan sekalipun. Sinar UVA dapat menembus ke lapisan kulit yang lebih dalam daripada UVB, melepaskan radikal bebas, menyebabkan perubahan DNA, dan pada akhirnya memicu terjadinya kanker kulit. Sinar UVA juga dapat menembus pakaian dan kaca. Sedangkan sinar UVB adalah sinar yang menyebabkan kulit anda terbakar, menjadi lebih gelap, dan memunculkan tanda-tanda penuaan kulit.



Salah satu hal yang dapat anda lakukan untuk mengurangi pengaruh buruk dari paparan sinar matahari adalah dengan menggunakan tabir surya yang mengandung SPF (Sun Protecting Factor). Seberapa perlukah menggunakan tabir surya? Dan amankah menggunakan tabir surya? Jawabannya tentu sangat perlu. Tabir surya perlu digunakan untuk melindungi kulit anda yang terpapar sinar matahari setiap hari. Dan ya, tabir surya aman untuk digunakan. Telah banyak penelitian yang dilakukan untuk menguji efek kandungan bahan-bahan kimia yang dikandung di dalam tabir surya. Hasil dari penelitian tersebut tidak hanya menunjukkan bahwa tabir surya aman untuk digunakan, tetapi tabir surya juga terbukti dapat menurunkan resiko terkena kanker kulit akibat paparan sinar matahari dan mencegah penuaan kulit yang terlalu dini.

Mungkin selama ini anda sering mendengar atau membaca bahwa beberapa bahan yang dikandung di dalam tabir surya dapat menyebabkan berbagai macam penyakit, namun pihak FDA (Food and Drug Association) Amerika Serikat telah mengeluarkan pernyataan bahwa setiap kandungan di dalam tabir surya telah lolos uji keamanan. Beberapa bahan yang selama ini dikhawatirkan berbahaya adalah:

Oxybenzone
Bahan ini telah terbukti aman digunakan dan disetujui penggunaannya oleh FDA (sejak tahun 1978) untuk usia enam bulan ke atas. Bahan ini efektif untuk melindungi kulit dari paparan sinar UVA dan UVB. Tidak ada data yang menunjukkan bahwa oxybenzone dapat menyebabkan gangguan kesehatan, gangguan hormonal, maupun penyakit yang disebabkan ketidakstabilan hormonal (misalnya endometriosis).

Retynil Palmitate
Bahan ini dapat mencegah penuaan kulit yang terlalu dini. Tidak ada data yang menunjukkan bahwa bahan ini dapat meningkatkan resiko kanker kulit.

Nanotechnology
Titanium dioksida dan Zinc oksida yang digunakan di dalam tabir surya telah diproses terlebih dahulu menjadi partikel yang sangat kecil (berukuran nano). Tujuannya adalah karena dalam bentuk partikel nano kedua bahan tersebut bekerja lebih baik dalam melindungi kulit dari paparan UVA dan UVB, serta kedua partikel tersebut tidak akan meninggalkan residu/sisa putih di kulit. Anda tidak perlu khawatir bahan berukuran nano tersebut akan menembus lapisan kulit, karena lapisan luar kulit kita adalah barrier yang sangat kuat dan sulit untuk ditembus partikel tersebut.





Anda mungkin juga sering membaca label SPF. SPF adalah Sun Protecting Factor, SPF tersedia mulai dari SPF 2 hingga SPF 100. Perlu diketahui bahwa angka-angka tersebut tidak sepenuhnya menunjukkan tingkat kekuatan perlindungan terhadap paparan radiasi ultraviolet. Angka tersebut menunjukkan seberapa banyak radiasi ultraviolet yang akan diserap sebelum mengenai kulit anda. Misalnya, apabila anda telah menggunakan tabir surya dengan SPF 15, bukan berarti anda telah sepenuhnya terlindung dari radiasi ultraviolet apabila anda berjemur sepanjang hari. SPF hanya akan menunda terjadinya reaksi akibat paparan ultraviolet, sehingga reaksi yang dibutuhkan akan lebih lama dibandingkan apabila anda tidak menggunakan tabir surya dengan SPF, jadi pada akhirnya reaksi akibat paparan radiasi ultraviolet tetap akan terjadi apabila anda tidak membatasi waktu berjemur di bawah sinar matahari.

Para dokter spesialis kulit telah merekomendasikan cara yang baik untuk menggunakan tabir surya, diantaranya adalah:

  • Pilihlah tabir surya yang bertuliskan "broad spectrum", atau bertuliskan "melindungi dari UVA dan UVB". Apabila tidak ada tulisan tersebut berarti hanya melindungi dari salah satu sinar UV, yang berarti pula resiko akibat paparan sinar UV yang lain tidak ikut dicegah.
  • Selalu perhatikan label SPF, pilihlah yang mengandung minimal SPF 15, karena FDA telah menyatakan bahwa yang hanya mengandung SPF 2 hingga SPF 14 sebenarnya perlu diberi label waspada "Warning: Skin Cacer/Skin Aging Alert".
  • Gunakan tabir surya 30 menit sebelum anda keluar rumah.
  • Apabila anda banyak berkeringat atau akan berenang, carilah tabir surya yang bertuliskan "water resistant". Namun perlu diingat bahwa kemampuan bertahan tabir surya water resistant tersebut hanya berkisar antara 40 hingga 80 menit, sehingga anda harus mengulang pemakaiannya lebih sering.
  • Ulang penggunaan tabir surya tiap satu hingga dua jam sekali. Terutama bila anda berada terus menerus di luar ruangan, dan apabila anda banyak berkeringat.
  • FDA juga telah memperingatkan bahwa sebenarnya tidak boleh mencantumkan label "waterproof", atau "sweatproof", atau "sunblocks", atau "instant protection" yang memiliki arti bahwa tabir surya tersebut anti air, anti keringat, dapat melindungi total kulit anda, dan memiliki perlindungan instan atau tidak memerlukan pengolesan ulang setelah dua jam. Berhati-hatilah.





Selain menguunakan tabir surya, beberapa langkah tambahan lain yang dapat dilakukan untuk melindungi kulit anda adalah:

  • Usahakan selalu berada di dalam ruangan atau minimal terlindungi oleh bayangan. Radiasi ultraviolet terkuat terjadi antara pukul 10 pagi hingga 12 siang. Dan ingat bahwa sinar UVA tetap terpancar walau sedang mendung atau hujan, dan tetap dapat menembus pakaian dan kaca. Beberapa bahan seperti air, pasir, dan salju dapat memantulkan radiasi ultraviolet langsung ke kulit anda, sehingga anda perlu berhati-hati ketika berada di dekat bahan-bahan tersebut.


Meskipun terlihat sepele, namun ternyata kesehatan kulit sangatlah penting. Karena kita tidak dapat menghindarkan diri dari paparan sinar matahari, maka diperlukan cara-cara di atas agar terhindar dari resiko terkena kanker kulit. Sekian, semoga bermanfaat.
These icons link to social bookmarking sites where readers can share and discover new web pages.
  • Digg
  • Sphinn
  • del.icio.us
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • Spurl
  • StumbleUpon
  • Technorati

Leave a comment